Sabtu, 18 Juni 2016

Terapi Latihan pada Pasien Stroke

1.      Positioning
2.      Berbaring Terlentang
3.      Miring ke sisi yang sehat
4.      Miring ke sisi yang lumpuh

2.      Latihan Passive Range of motion (ROM)
Jenis latihan ini dapat diberikan sedini mungkin untuk menghindariadanya komplikasi akibat kurang gerak, seperti adanya kontraktur, kekakuansendi dan lain-lain. Pemberian PROM dapat diberikan dalam berbagai posisiseperti tidur terlentang, tidur miring, tidur tengkurap, duduk, berdiri atau posisisesuai dengan alat latihan yang digunakan.

1)      Latihan pasif anggota gerak atas (Latihan ini di bantu oleh perawat,terapis atau penolong).
  • Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu.
  • Gerakan menekuk dan meluruskan siku.
  • Gerakan memutar pergelangan tangan
  • Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan.
  • Gerakan memutar ibu jari.
  • Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan.

Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah.
  • Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha.
  • Gerakan menekuk dan meluruskan lutut.
  • Gerakan untuk pangkal paha.
  • Gerakan memutar pergelangan kaki

 Latihan Aktif Anggota Gerak Atas dan Bawah, meliputi :
1.      Gerakan pertama
Gerakan Fleksi-Ekstensi Bahu (Sumber: Irfan, 2010)
a.       Posisi awal pasien tidur terlentang.
b.      Bantu lengan yang mengalami kelemahan dengan menggunakan sisilengan yang sehat dengan pegangan pada pergelangan tangan.
c.       Lakukan gerakan ke atas secara perlahan-lahan kemudian kembali ke posisi awal.
d.      Ulang gerakan sebanyak tujuh kali.Dalam melakukan latihan ini, diberikan bantuan bagi lengan yangmengalami kelemahan. Luas bidang yang dibentuk (sagital) seluas mungkin dansebatas nyeri jika terdapat gejala nyeri.

2.      Gerakan kedua
Latihan Mandiri Eksternal dan Internal Rotasi Bahu (Sumber: Irfan, 2010)
a.       Posisi lengan yang lemah (bahu 90° dan siku 90°).
b.      Bantu dengan tangan yang sehat, letakkan pegangan pada pergelangantangan.
c.       Lakukan gerakan ke atas dan ke bawah (eksternal dan internal rotasi). 
d.   Lakukan secara perlahan dengan tujuh kali pengulangan.Latihan ini diawali pada posisi 90° abduksi bahu dan 90° fleksi siku.

Apabila kondisi pasien tidak memungkinkan oleh karena adanya keterbatasangerak bahu, maka posisikan abduksi sebatas lingkup gerak yang bisa dibentuk.Sebaiknya pasien menggunakan tangan yang tidak mengalami kelemahan sebagaikomponen yang aktif. Ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang mengikuti pola gerak yang dilakukan.

3.      Gerakan ketiga

Latihan Mandiri Pada Tangan
a.       Gerakan jari-jari pada tangan yang lemah.
b.      Lakukan gerakan membuka secara perlahan.
c.       Berikan tahapan minimal jika memungkinkan dengan tangan yang sehat.
d.      Lakukan dengan tujuh kali pengulangan.
Latihan ini ditujukan pada komponen ekstensor jari-jari. Aktifitasekstensor jari-jari tangan akan sangat menentukan kemampuan fungsional tangan. Dalam melakukan latihan ini, salah satu hal yang penting adalah posisi pergelangan tangan ( wrist joint ) 45° ekstensi (dorsal fleksi). Gerakan jari-jaritangan ke arah ekstensi hanya sebatas pada posisi netral atau dengan kata lainhindari gerakan hiperekstensi.

4.      Gerakan keempat

Latihan Pada Jari Tangan
a.       Genggam jari telunjuk sampai jari kelingking pada tangan yang lemah.
b.      Lakukan gerakan membuka pada tangan yang lemah sampai pada sudut90°.
c.       Lakukan gerakan perlahan kemudian lanjutkan dengan mobilisasi pasif kearah ekstensi pergelangan tangan (wrist joint ) hingga membentuk sudut 90°
d.      Lakukan dengan tujuh kali pengulangan.
Latihan ini akan meningkatkan kemampuan stabilisasi dan mobilisasi pergelangan tangan ( wrist joint ) dan punggung tangan. Sifat stabilisasi danmobilisasi terjadi secara bergantian antara kedua bagian tersebut

5.      Gerakan kelima
Latihan Aktif Thumb dan Lower Arm
a.       Posisi awal fleksi siku 90°.
b.      Berikan pegangan pada sisi luar ibu jari.
c.       Kemudian berikan gerakan ke dalam dan keluar (fleksi-ekstensi thumb) secara perlahan.
d.      Berikan pula gerakan pronasi dan supinasi pada lengan bawah.Latihan ini juga ditujukan untuk memelihara fleksibilitas dan elastisitas jaringan anggota gerak atas, sehingga komplikasi akibat adanya mobilisasi dapatdihindari.

6.      Gerakan keenam
Latihan Aktif Lengan
a.       Gunakan tali atau alat bantu lainnya.
b.      Posisi lengan tidak lebih dari 90°.
c.       Tekuk lutut dan hip 90° untuk mengurangi tekanan abdominal.
d.      Lakukan gerakan ke arah bawah dengan perlahan.
e.       Saat gerakan dilakukan bersama dengan meniup nafas (ekspirasi).

7.      Gerakan ketujuh
Latihan Aktif Fleksi Tungkai (Sumber: Irfan, 2010)
a.       Posisikan punggung kaki yang sehat di bawah lutut tungkai yang lemah.
b.      Angkat lutut dengan menggunakan punggung kaki hingga membentuk sudut optimal.
c.       Lakukan secara perlahan dengan tujuh kali pengulangan.

8.           Gerakan kedelapan
Latihan Aktif Fleksi Lengan (Sumber: Irfan, 2010)
a.       Posisi pasien duduk di tepi bed 
b.      Gunakan tongkat sebagai alat bantu.
c.       Lakukan gerakan mengangkat lengan ke atas dengan bantuan lengan yangsehat


3.        Latihan keseimbangan
a.       Melatih keseimbangan duduk
b.      Melatih keseimbangan berdiri
4. Latihan mobilisasi
a.       Latihan berjalan menggunakan tongkat
b.      Latihan naik dan turun tangga tanpa menggunakan tongkat
c.       Latihan naik dan turun tangga menggunakan tongkat.

5.       Tata cara berpindah
a.       Dari tempat tidur ke kursi
b.      Dari kursi roda ke mobil
6.      Latihan activity of day living ( ADL )
a.       Tata Cara Makan
b.      Tata Cara Berpakaian
c.       Cara manggunakan kemeja
d.      Cara menggunakan celana
e.       Tata cara menggunakan kamar kecil

SOCIOTHERAPY
Sebagai makhluk social yang sakit,penderita sakit stroke hendaknya dilatih untuk dapat menjalankan fungsi sosialnya sebagai seseorang manusia,meskipun tidak dapat kembali seperti semula.Sociotherapy ini meliputi :
1.      Latihan berkomunikasi
  • Latihan menulis
  • Latihan membaca
  • Latihan mengucapkan huruf A, I, U, E, O
  • Latihan mendengarkan suara
  • Latihan berkomunikasi menggunakan papan yang bergambar atau berupa tulisan
2.      Memperbaiki daya ingat
Daya ingat berkaitan dengan fungsi memori sesorang biasanya dapat kita latih melalui hobi (bakat, minat dan ketertarikan terhadap yang disenanginya). contonhya: musik, raket, bola, dll. Jangan sampai ditekan jiwanya harus dihibur dan diberi semangat untuk tetap latihan dan belajar mengingat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar